Kerugian Membeli Apartemen, Lebih Baik Sewa Aja

Selain keuntungan, ada juga banyak kerugian yang harus kamu tahu sebelum membeli apartemen. Apa saja kelemahannya dan plus minus tinggal di apartemen? Berikut pembahasannya.

Bermula dari blogwalking ke blognya Muhadkly Acho yang menulis tentang Apartemen Green Pramuka City yang menyebabkan dia dilaporkan ke polisi. Hal itu karena pihak developer merasa dirugikan penurunan jumlah unit yang terjual dan tersewa dengan adanya tulisan mas Acho di blog.

Ya mau bagaimana lagi, apakah kalau menulis di blog tentang apartemen harus yang baik-baik saja? Dikit-dikit dilaporin ke polisi karena mencemarkan nama baik, padahal apa yang disampaikan benar dan fakta.

Pun ketika kita mencari info tentang Apartemen, pasti lebih banyak yang membahas tentang keuntungan membeli apartemen, tips cara membeli apartemen, dll Ya iyalah, yang nulis tentang itu juga disuruh oleh marketing apartemen, supaya dagangannya laku. Tidak ada yang benar-benar berani menyebutkan apa saja kerugian membeli apartemen, apa saja keluhan yang dirasakan oleh penghuni apartemen, dll.

Ada satu orang yang berani menyebutkan 100 kerugian membeli apartemen. Artikel tersebut ditulis oleh Ridwan dari Pojoksatu.id berita news.

Aku sendiri adalah orang jaman old yang menganggap tinggal di apartemen itu enak. Karena dulu beranggapan tinggal di apartemen itu enaknya privasi, nggak ada tetangga yang resek. Padahal sebenarnya punya apartemen itu lebih banyak ruginya daripada enaknya. Apalagi kalau developer apartemennya nggak jelas.

Developer perumahanku mulai melirik untuk membangun apartemen di sebelah clusterku. Karena developernya sudah mulai bingung mau bangun apa lagi di Tangerang, tanah untuk pembebasan lahan perumahan harganya sudah mahal. Mau bangun di daerah lain, pastinya nggak sesukses kalau membangun di tengah kota.

Promosi apartemen itu nya sudah sejak 2 tahun lalu. Ada iming-iming sky bridge yang menghubungkan dari apartemen ke stasiun commuterline dan terminal. Nyatanya? Pembangunan apartemen terhenti sampai sekarang, nggak jelas apa penyebabnya. Kan kasihan buat yang sudah terlanjur beli apartemennya, dijanjikan selesai tahun 2000 sekian, eh sekarang malah jadi bangunan terbengkalai.

Berikut kerugian membeli apartemen dari artikel Pojoksatu.id yang sudah aku rangkum.

Kerugian Membeli Apartemen

Kerugian Membeli Apartemen

Permasalahan dari sisi penghuni

  1. Tingkat sosialisasi penghuni apartemen sangat sedikit. Jarangnya bertemu dengan penghuni yang bersebelahan dan ruangan yang tertutup memperkecil hubungan sosialisai antar tetangga.
  2. Tidak bebas mendengarkan musik dengan suara yang keras atau kegiatan lainnya karena mengganggu penghuni lainnya. Kita juga tidak bisa memelihara hewan peliharaan seperi anjing atau kucing. Jika ingin memelihara tanaman, hanya bisa di pot kecil.
  3. Jika ingin melakukan renovasi, bawa tukang, service AC, dll akan menjadi mahal karena dikit-dikit harus membayar biaya kepada pihak pengelola apartemen.
  4. Permasalahan air bersih yang paling sering terjadi di apartemen. Ketika mendapatkan sumber air dari sumur bor yang kurang bersih maka kita tidak bisa berbuat apa-apa.
  5. Biaya lagi karena harus mengeluarkan uang untuk laundry kiloan per minggu. Kita kan nggak mungkin cuci baju sendiri dan menjemurnya di balkon, iya kan?
  6. Warga dibatasi hanya boleh mempunyai 1 mobil dan 1 motor setiap unit.

Permasalahan dari sisi developer

  1. Akta jual beli (AJB) banyak sekali yang belum ada, hanya PPJB. Padahal PPJB memiliki kekuatan hukum yang lemah. Sertifikat unit banyak yang belum ada walaupun sudah bertahun-tahun. Hal ini biasanya karena BPHTB/bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dibayar dimuka, tidak disetor ke kantor pajak. Uangnya diputar dan AJB menjadi tertunda. Akibatnya ketika ingin menjual apartemen menjadi susah, karena tidak adanya AJB dan serifikat unit di beberapa apartemen.
  2. Sertifikat induk /tanah tidak dibalik nama, masih atas nama developer. Pertelahan juga banyak yang tidak pernah diberi kepada warga. Pelanggan listrik juga biasanya tetap nama developer dan tidak diserahkan kepada warga.
  3. Hak guna bangunan hanya 30 tahun. Setelah HGB tersebut habis, maka habis pula hak unit kita. Ketika developer ingin menghancurkan bagunan tower, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kalaupun diperpanjang maka tetap atas nama developer karena tidak pernah dibalik namakan ke warga.
  4. Bagian bersama digelapkan dan disertifikatkan jadi milik developer. Asset milik bersama tidak diserahkan kepada warga. Benda/bagian bersama seperti lahan parkir, ruang serba guna, auditorium, ruang fitness dll dirubah, dikomersilkan, dan disetifikatkan menjadi atas nama developer. Terkadang fasum akan diubah fungsi menjadi tower baru.
  5. Banyak biaya macam-macam di apartemen, biayanya relatif mahal. Maintenance fee, LPL/service charge mahal sekali seperti tarif parkir, listrik dan air dan ditentukan sepihak oleh pengembang tanpa ada laporan keuangan.
  6. Service Charge & Sinking fund naik secara sepihak. Bayar tarif lama listrik diputus. Mall, kios dan unitnya digembok gara-gara masalah ipl atau sinking fund.
  7. PBB tidak jelas, terkadang kita diwajibkan untuk membayar PBB ke rekening bank milik developer.
  8. Ada pengembang gagal bangun apartemen dan gagal finishing padahal DP dan angsuran sudah berjalan, ada juga yang pailit karena gagal bangun. Ada pengembang yang sudah take over padahal apartemen belum selesai dibangun. Hal ini memberatkan bagi pembeli sudah DP dan bertahun-tahun bayar angsuran.
  9. Nilai investasi apartemen untuk jangka panjang lebih rendah dibandingkan dengan membeli sebuah rumah. Apabila sebuah unit apartemen dijual setelah jangka waktu yang cukup lama, harga jualnya akan lebih rendah dibandingkan harga jual sebuah rumah. Sangat berbeda dengan iming-iming pengembang pada saat promosi.

Permasalahan Sosial

  1. P3SRS akan dihambat pembentukannya. Padahal sesuai pasal 59 UU 20/2011, pembentukan P3SRS harus dilakukan dalam tempo satu tahun tidak pernah dilakukan pengembang. Ada kasus yang sampai 7 tahun belum ada P3SRS. Lalu karena dianggap warga apartemen orangnya cuek dan hanya mau terima beres, sehingga PPRS/P3SRS masih didominasi orang-orang pengembang. Satu karyawan developer bisa menjadi pengurus P3SRS di beberapa lokasi rusun. Bahkan ada yang menjadi pengurus P3SRS di Rusun A & menjadi Property Manager di Rusun B.
  2. Hal itu menyebaban PPRS/P3SRS berbuat semena-mena dalam menentukan service charge, listrik & air diatas tarif resmi. Padahal PPRS/P3SRS adalah badan nirlaba yang harusnya dikelola oleh warga apartemen.
  3. Kriminalisasi kepada warga yang protes dan menuntut hak-haknya sering terjadi. Ketika warga protes, mereka mendapat ancaman dan teror dari oknum developer.

Keuntungan dan Kerugian Beli Apartemen

Nah tadi itu sekian banyak permasalahan dan kerugian membeli apartemen. Lalu ada keuntungannya nggak sih tinggal di apartemen? Ada banyak juga, tapi nggak aku bahas di sini.

Tips Membeli Apartemen

  1. Carilah apartemen yang dekat dengan kantor atau sekolah anak sehingga menghemat biaya transportasi dan mengurangi tingkat stress karena macet di jalan.
  2. Carilah apartemen yang sudah jadi, sudah terbangun. Survey lokasi dan tingkat kenyamanan penghuninya ya dengan cara bertanya kepada penghuni apartemen.
  3. Carilah apartemen yang sudah punya P3SRS yang dikelola oleh warga, bukan developer.
  4. Pastikan kamu membeli apartemen dari developer yang terpercaya.

Semoga artikel tentang kerugian membeli apartemen ini membuatmu tercerahkan. Kalau ada yang mau cerita tentang suka dukanya dan plus minus tinggal di apartemen, silahkan tinggalkan komentar di bawah ini ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like