Seperti yang kita ketahui bahwa harga jengkol naik hingga lima kali lipat dalam dua minggu. Harga jengkol menembus hingga Rp 50.000-60.000/kg. Padahal harga normal jengkol hanya Rp 6.000-8.000/kg. Gilak! Harga jengkol lebih mahal daripada harga ayam. Kenaikan harga jengkol ini sudah tidak masuk akal.
Diduga jengkol langka di pasaran Jabodetabek karena suplai jengkol dari beberapa sentra produk jengkol (Lampung, Padang hingga Palembang) sangat minim.
Tetapi hari ini, dari pemantauan di beberapa pasar tradisional, harga jengkol sudah mulai turun. Di Pasar tradisional Daya misalnya, harga Jengkol dijual dengan Rp 30 ribu per kilogram, kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Yah.. tetep masih lebih murah daging ayam daripada jengkol.
Harga Petai Juga Ikutan Naik
Gara-gara harga jengkol naik, petai juga ikutan mahal. Selain dipusingkan dengan tingginya harga jengkol, masyarakat pun harus mengeluarkan uangk lebih banyak untuk membeli petai. Sayuran yang memiliki bau khas ini melonjak 3 kali lipat dalam beberapa minggu terakhir. Harga petai saat ini Rp 15.000/papan jauh lebih tinggi dari harga normalnya yang hanya Rp 3.000-5.000/papan.
Tingginya harga petai lebih disebabkan karena belum masuknya musim panen dan banyaknya organisme penyakit tanaman yang menyerang tanaman petai. Sehingga pasokan ke Jabodetabek mengalami gangguan.
Manfaat Jengkol
Manfaat jengkol lebih sedikit lho daripada efek samping yang ditimbulkan, misalnya keracunan karena jengkol tidak diolah dengan benar. Coba deh tanya dokter ahli gizi, sebutkan manfaat mengkonsumsi jengkol. Apa benar jengkol mengandung banyak zat besi yang bisa mengobati anemia? Karena setahu saya, itu hanya mitos!
Setahu saya, jengkol bisa disamakan dengan tahu dan tempe sebagai sumber protein nabati. Kedua, kandungan serat dalam jengkol memberikan manfaat bagi pencernaan, yang secara tidak langsung juga membantu penyerapan gula darah maupun kolesterol.
Jengkol tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Ada batas kewajaran yang harus diperhatikan. Kandungan asam jengkolat yang bisa mengkristal di ginjal maupun saluran kemih dan memicu rasa nyeri saat buang air kecil.
Keracunan Jengkol
Gejala keracunan jengkol antara lain sebagai berikut:
- Merasakan nyeri perut
- Mual-muntah
- Susah buang air kecil atau disebut juga ‘anyang-anyangan’.
- Pada tingkatan yang lebih parah, volume air kencing yang dikeluarkan berkurang dan kadang-kadang disertai bercak darah.