Gaya hidup minimalis identik dengan gaya hidup sederhana, hemat, dan memiliki barang tepat guna. Gaya hidup itu mulai populer beberapa tahun terakhir dan mulai banyak diadopsi oleh generasi muda.
Beberapa orang berpendapat kalau kita tidak boleh perhitungan dan hemat karena semakin kita perhitungan maka rejeki semakin seret. Tetapi akan ada saja rejeki yang datang tidak terduga ketika kita tidak terlalu peduli tentang berapa uang yang kita habiskan karena ada rejeki orang lain yang datang melalui pengeluaran kita. Pernyataan ini juga ada benarnya karena sudah banyak yang mengalaminya, termasuk aku sendiri.
Namun bisakah kita menggabungkan gaya hidup minimalis ini tetapi tidak terlalu pelit dan perhitungan dalam kehidupan sehari-hari?
Jawabannya bisa!
Daftar Isi Artikel
Pengertian Gaya Hidup Minimalis
Gaya hidup minimalis adalah pendekatan terhadap kehidupan yang menekankan kesederhanaan, esensialitas, dan terfokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Orang yang menganut gaya hidup minimalis berupaya untuk mengurangi pemborosan, tidak benda-benda yang tidak perlu, dan gangguan agar dapat fokus pada hal-hal yang memberikan nilai sejati dalam kehidupan. Prinsip-prinsip gaya hidup minimalis melibatkan kesadaran akan kebutuhan versus keinginan, mengurangi pemakaian barang-barang sekunder, dan mencari kebahagiaan dari pengalaman dan hubungan daripada kepemilikan material.
Simplenya begini, gaya hidup minimalis diera sekarang adalah hanya membeli barang yang benar-benar perlu, dan hanya memiliki sedikit barang yang berkualitas.
Lalu bagaimana cara memulai gaya hidup minimalis tanpa berubah menjadi pelit?
Membeli barang sesuai dengan kebutuhan
Membeli barang sesuai kebutuhan memang tidaklah mudah karena, terutapa perempuan yang sering tergiur promo dari shopee dan tiktok live. Akibatnya banyak diantara kita yang masih banyak yang membeli suatu barang karena sekedar keinginan bukan karena memang membutuhkannya. Solusinya adalah tetap masukan produk yang diinginkan ke dalam keranjang belanja ecommerce, lalu diamkan dan jangan dicheckout. Dalam beberapa minggu kita akan sadar bahwa sebenarnya kita nggak membutuhkan barang tersebut. Ketika sudah sadar, langsung hapus barang tersebut dari keranjang belanja. Harus cepat dilakukan sebelum kamu sadar dan nafsu belanja itu datang lagi.
Selalu double check harga dan membandingkan produk serupa yang kualitasnya bagus. Pilih produk yang kualitasnya bagus dan bisa digunakan jangka panjang. Jangan memilih produk hanya karena lucu, lagi ngetrend dan setelah itu tidak berguna. Tidak semua barang berkualitas itu mahal, jadi pastikan harga sebanding dengan kualitas. Pertimbangkan juga local brand yang kualitasnya bagus tetapi harganya masih terjangkau.
Donasikan atau buang barang yang sudah tidak dibutuhkan
Fokuslah pada barang yang masih dapat dipakai berulang dan kondisi baik sehingga kegunaannya dapat terpakai berkali-kali. Kamu bisa memulainya dari barang-barang di kamar lalu lanjut barang-barang seisi rumah. Barang yang masih bagus tetapi kamu tidak suka bisa dijual atau diberikan kepada orang lain yang membutuhkan.
Jangan menyimpan barang yang sudah rusak di rumah karena akan akan menghambat rejeki. Jangan pula menimbun sampah di rumah jika tidak segera kamu pakai atau buang, contohnya kardus elektronik, sepatu, thin wall bekas makanan, dll.
Gandakan tabungan
Dengan tidak membuang uang untuk hal yang tidak diperlukan, maka kamu akan mendapat tambahan uang untuk ditabung dan sedekah. Gunakan tabunganmu untuk self-reward seperti travelling. Tabungan tersebut juga bisa kamu gunakan untuk kebutuhan sedekah jumat berkah, tali kasih untuk guru di sekolah, memberikan THR untuk pekerja di lingkungan rumahmu seperti satpam dan petugas kebersihan dan masih banyak lagi.
Kesimpulan
Hemat tidak sama dengan pelit. Hemat adalah ketika kita masih mau mengeluarkan sejumlah uang yang jumlahnya besar tetapi setelah berbagai macam riset, perbandingan dan pertimbangan yang diambil. Sedangkan pelit adalah ketika kita sama sekali tidak mau memberikan yang terbaik untuk diri sendiri padahal uangnya ada.
Bersikap hemat dan memulai hidup minimalis adalah urutan tertinggi dalam hidup bersosialisasi. Kita sudah tidak perlu memikirkan lagi apa kata orang, dan sudah tidak perduli jika dipandang rendah hanya karena punya rumah dan penampilan sederhana. Karena semakin sedikit kelekatanpada harta duniawi semakin kita tidak akan takut kehilangan apapun apabila suatu hari hal-hal yang ada pada diri kita tiba-tiba menghilang.